Mengenal Virus HPV dan Penyakit yang Ditimbulkannya
https://sehatbuzz.blogspot.com/2015/05/mengenal-virus-hpv-dan-penyakit-yang.html
![]() |
Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) merupakan virus umum yang bisa terdapat pada setiap orang. Ada sekitar 130 tipe HPV, sebagian bersifat onkogenik atau dapat menimbulkan kanker seperti kanker vulva, kanker serviks, dan sebagian bersifat non onkogenik yang menyebabkan kutil kelamin.
Ada 4 tipe HPV yang sering menginfeksi manusia yaitu tipe 16 dan 18 yang menyebabkan lebih dari 75% kasus kanker serviks, tipe 6 dan 11 yang menyebabkan lebih dari 90% kasus kutil kelamin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010, memperkirakan bahwa sekitar 11.4% wanita dengan hasil pap smear normal terinfeksi HPV. HPV dapat dideteksi pada 99,7% wanita yang terdiagnosis menderita kanker serviks.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010, memperkirakan bahwa sekitar 11.4% wanita dengan hasil pap smear normal terinfeksi HPV. HPV dapat dideteksi pada 99,7% wanita yang terdiagnosis menderita kanker serviks.
HPV sangat menular dan penularan dapat melalui segala aktivitas yang memungkinkan adanya kontak kelamin dengan orang yang terinfeksi (bukan hanya melalui hubungan seksual). Cukup hanya satu kali kontak dapat terinfeksi HPV.
Sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus. Karena itu, kebanyakan orang yang sudah terinfeksi HPV, tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi HPV atau bahkan menularkannya.Sebagian besar wanita baru mengetahui mereka terinfeksi HPV setelah dilakukan test DNA HPV terhadap hasil tes Pap smear yang abnormal.
Pada sebagian besar orang yang terinfeksi HPV, namun memiliki kekebalan tubuh (imunitas) yang cukup baik, tubuh akan mampu membersihkan virus tersebut. Namun, bagi sebagian orang yang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik, virus dapat bertahan di dalam tubuh dan mempengaruhi sel, berkembang menjadi kutil kelamin atau pun menjadi kanker serviks atau penyakit terkait HPV lainnya.
Untuk menurunkan risiko infeksi HPV antara lain dengan menghindari berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom dan vaksinasi. Vaksinasi HPV dapat meningkatkan kekebalan terhadap virus HPV dan merupakan tindakan pencegahan primer yang direkomendasikan oleh WHO.
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker pada leher rahim (serviks). Kanker serviks bukan penyakit keturunan. Kanker serviks tidak terjadi tiba-tiba. Biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun, walaupun terkadang dapat terjadi dalam waktu yang lebih singkat.Ketika seorang perempuan terinfeksi tipe-tipe tertentu dari HPV dan sistem imun tubuhnya tidak mampu membersihkan virus tersebut, maka sel-sel yang abnormal dapat berkembang dipermukaan serviks. Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel-sel abnormal akan berkembang menjadi pra kanker, dan secara bertahap menjadi kanker. Perubahan menjadi kanker ini dapat terjadi dalam kurun waktu sekitar 3–20 tahun, tetapi rata-rata adalah 10 tahun.
Separuh dari perempuan yang didiagnosa menderita kanker serviks berusia di antara 35-55 tahun, namun kebanyakan di antara mereka mungkin terinfeksi HPV di masa remajanya.
Berdasarkan data WHO tahun 2012, pada wanita, penyakit kanker serviks merupakan kanker ketiga terbanyak sesudah kanker payudara dan kanker kolorektal, dan penyebab kematian keempat terbanyak di dunia setelah kanker payudara, kanker paru dan kanker kolorektal. Di dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks. Menurut WHO GLOBOCAN 2012, sekitar 527.624 wanita di seluruh dunia didiagnosis kanker serviks dan sebanyak 265.653 meninggal karena penyakit ini, sekitar 80% atau lebih diantaranya berasal dari negara-negara berkembang.
Di Indonesia, setiap hari kurang lebih sebanyak 38 kasus baru kanker serviks ditemukan dan hampir 70% kasus yang ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Setiap 1 jam seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Menurut WHO GLOBOCAN 2012, di Indonesia ada 20.928 wanita terdiagnosis kanker serviks dan 9.498 di antaranya meninggal karena kasus ini.7
Kanker serviks dapat diterapi dengan beberapa cara. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih pengobatan yang tepat, seperti: ukuran lesi kanker, tingkat keganasan dan bagaimana penyebarannya, usia pasien dan status kesehatannya, pilihan pasien. Tiga metode utama pengobatan kanker serviks adalah operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Menurut WHO, tindakan primer yang dapat dilakukan untuk pencegahan terhadap kanker serviks dan penyakit terkait HPV lainnya adalah vaksinasi HPV. Sedangkan tindakan sekunder adalah melakukan skrining (penapisan) dengan tes Pap (Pap smear) dan terapi dini pada saat sel abnormal masih di tahap pra kanker. Apabila terdeteksi secara dini, pra-kanker serviks (dan bahkan beberapa jenis kanker) dapat diobati dengan baik, sebelum mereka punya kesempatan untuk menyebar.
Kutil kelamin
Kutil kelamin atau genital warts (condylomata acuminata) disebabkan oleh virus HPV tipe 6 & 11. Pada kutil kelamin, hampir 100% disebabkan oleh HPV. Kutil kelamin dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Kutil kelamin memberikan beban psikologis, rasa malu dan biaya karena umumnya penyakit ini sering kali muncul kembali meski telah melalui proses pengobatan. Infeksi HPV tipe jinak menetap atau berulang juga dapat menjadi ko-faktor dengan HPV tipe ganas yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Pada wanita, kutil kelamin dapat muncul di dalam dan di luar alat kelamin, area sekitar kelamin dan juga pada leher rahim (serviks). Kutil kelamin dapat menyebabkan gejala seperti terbakar, gatal, atau nyeri, sedangkan pada pria, kutil kelamin muncul di penis atau area sekitar penis.
Menurut data WHO 2012, 1 kasus baru kutil kelamin didiagnosa setiap detiknya, sekitar 89.192 kasus baru kutil kelamin didiagnosa di dunia setiap harinya.
Menurut data WHO 2012, 1 kasus baru kutil kelamin didiagnosa setiap detiknya, sekitar 89.192 kasus baru kutil kelamin didiagnosa di dunia setiap harinya.
HPV penyebab kutil kelamin dapat ditularkan melalui berbagai jenis kontak genital. Seseorang dapat terinfeksi HPV dari orang lain yang terinfeksi sekalipun pada orang tersebut tidak terlihat menderita penyakit atau lesi. Kutil kelamin dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Beberapa kutil kelamin dapat dihilangkan dengan teknik pembekuan, pembakaran atau menggunakan laser. Jika kutil kelamin tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat melakukan operasi untuk membuangnya. Ada kemungkinan bahwa kutil kelamin dapat muncul kembali setelah pengobatan karena jenis HPV yang menyebabkannya masih ada